Sunday, July 1, 2012

Tes dan Pengukuran Atlet Pencak Silat


                                                      Latar Belakang

Instrumen pemanduan bakat cabang pencak silat adalah untuk memberi pedoman dan arahan dalam menjaring calon atlet pada cabang pencak silat dengan karakteristiknya. Dimana dalam pencapaian prestasi dipandang perlu adanya misi dan visi yang sama agar proses pembinaan berjalan dengan lancar baik ditingkat daerah maupun ditingkat Nasional.

Aspek Antropometri
Antropometri adalah suatu teknik atau cara untuk menentukkan dimensi bagian-bagian tubuh, dimana hasil antropometri memberikan gambaran atau perkiraan tentang bentuk, besar dan komposisi tubuh baik dalam keadaan normal maupun dikaitkan dengan lainnya. Biasanya besaran-besaran atau angka-angka tersebut secara individual maupun dalam kelompok mempunyai arti yang penting dalam usaha peningkatan prestasi olahraga khususnya Pencak Silat.
Pada periode pembibitan atau lebih dikenal dengan istilah ‘talent scouting’, ukuran tersebut memberikan gambaran tentang pertumbuhan dan perkembangan seorang calon atlet. Secara obyektif ini dapat dipakai untuk memberikan gambaran dini adanya kemajuan atau penyimpangan, karena proses latihan dan pembinaan.
            Untuk nomor-nomor Seni seperti Tunggal, Ganda dan Regu, perlu dicari juga tinggi dan berat badan yang ideal, mengingat dalam katagori ini sangat ditunjang pada penampilan dari luar, seperti kebenaran teknik, kebenaran logika gerak dan juga keseragaman gerak. Sebagai contoh pada ganda dan regu, akan menjadi catatan penting bila dicari atlet yang memiliki tinggi dan berat badan yang setara antara satu sama lainnya dalam satu kelompok. Sehingga diharapkan kekompokkan dan keserasian gerak akan lebih maksimal.
Aspek Fisiologis

Aspek Fisiologis pada cabang pencak silat yang dominan adalah disesuaikan sistem energi yang bekerja pada tiap katagori, untuk katagori tanding, kemampuan Anaerob lebih besar dari pada aerob dengan perbandingan kurang-lebih 60 : 40. Oleh sebab itu Komponen yang diharapkan dimiliki pada katagori tanding adalah : Kecepatan, Reaksi, Kelincahan, Koordinasi, Kekuatan, Dayatahan dan ditunjang dengan komponen keseimbangan, kelentukkan, ketepatan.
Untuk Katagori Tunggal dan Regu, sistem energi yang dibutuhkan antara anaerob dan aerob adalah 40 : 60, sehingga kemampuan Dayatahan, Stamina Power  menjadi komponen penting. Sedang pada katagori Ganda sangat dibutuhkan komponen dayatahan, stamina, power, kecepatan reaksi, koordinasi dan kekuatan.
Aspek Ketrampilan Dasar
Aspek Ketrampilan Dasar yang dominan dimiliki atlet pencak silat, pada katagori tanding adalah Kemampuan Sikap pasang, Pola langkah, Tangkisan, Elakan, Serangan tangan, serangan kaki, menjatuhkan. Khusus untuk katagori ganda ditambah kuncian dan bukaan kuncian.
Ketrampilan dasar yang dibutuhkan dalam pencak silat memang memiliki karakteristik tersendiri bila dibandingkan oleh cabang beladiri lainnya, mengingat Pencak Silat merupakan budaya bangsa, sehingga unsur ‘seni’ dan ‘budaya’ masih terus dipertahankan sesuai dengan katagorinya.
Seorang pesilat tidak akan mendapat nilai dalam pertandingan bila tidak melalui proses sikap pasang, adanya pola langkah kemudian melakukan serang bela dan kembali kesikap pasang dalam satu rangkain yang tidak terpisahkan. Jadi aspek ketrampilan dasar tersebut menjadi mutlak dikuasai oleh calon pesilat agar dalam proses pembinaan ke tingkat yang lebih tinggi dapat berkesinambungan.

Aspek Mental Emosional

Aspek mental Emosional sangat dibutuhkan dalam olahraga beladiri, khususnya Pencak Silat, akan tetapi berbeda pada tiap katagori :
Untuk Katagori Tanding aspek mental yang dominan adalah, Percaya diri, Agresifitas, Persepsi Diri, dan Kebutuhan Berprestasi. Sedang untuk katagori Tunggal : Percaya Diri, Persepsi Diri dan Motivasi. Untuk katagori Ganda : Percaya Diri, Persepsi Diri, Empati
            Aspek mental dalam pencak silat tercantum dalam janji seorang pesilat pada ‘Prasetia Pesilat Indonesia’, sehingga dalam pembinaannya seorang pesilat wajib memahami dan menjalankan prasetia pesilat tersebut.
Instrumen Kemampuan Dasar Biomotor.
Tes Antropometri.
Pengukuran komposisi tubuh pada calon atlet meliputi Pengukuran Indeks massa tubuh, dan Pengukuran lemak tubuh.
Pengkuran Indeks Masa Tubuh.
Tujuan             : Untuk Mengetahui status Gizi calon atlet Pencak Silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Mengukur Tinggi Badan (meteran).
  2. Mengukur Berat Badan (Timbangan).
Petugas                       : 1. Pengukur Tinggi Badan.
  2. Pengukur Berat Badan.
  3. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               :
Pengukuran Tinggi Badan : Calon atlet berdiri tegak tanpa alas menghadap lurus ke depan, Posisi kelapa  tegak, pandangan mata horizontal. Kepala, bahu, siku, pinggul dan tumit menempel pada dinding. Kemudian diukur dari bawah sampai kepala.
Pengukuran Berat Badan : Peserta calon atlet berdiri di atas timbangan dengan memakai baju seringan mungkin tanpa alas, untuk putra telanjang dada. Berat badan ditimbang dengan alat timbangan yang standart.
Penilaian : Skor tinggi badan dicatat dalam satuam cm, dengan ketelitian 0.1 cm. Skor berat badan dicatat dalam satuam kg, dengan ketelitian 0.1 kg. Penilaian Indeks Massa Tubuh atau Body mass Index (BMI) dapat ditentukan dengan cara menggunakan rumus sebagai berikut :
                                                            BB (Kg)
                                          BMI = ________________
                                                            TB (m)2
Keterangan :
BMI                 : Body mass Index (Indek Masa Tubuh)
BB (Kg)           : Berat Badan dengan satuan kg.
TB (cm)2         : Tinggi badan dengan satuan M kuadrat

Contoh            :
Berat badan Lamech 55 Kg, dan Tinggi Badan 1.65 M, maka Indeks masa tubuh (BMI) = 20.20
(Hasil perhitungan ini selanjtnya dikonversikan pada table 1.)
Tabel 1.  Norma Persentasi Lemak Tubuh Calon Atlet Pencak Silat.
Katagori
Skor
Putra
Putri
Kurang
1
< 5 %
< 10 %
Sangat Baik
5
5 – 10 %
10 – 15 %
Baik
4
11 – 14 %
16 – 19 %
Sedang
3
15 – 17 %
20 – 24 %
Lebih
2
18 – 19 %
25 – 29 %
Gemuk
1
> 20 %
> 30 %


2.Tes Kemampuan Kecepatan
Tujuan             : Untuk Mengetahui kemampuan kecepatan berlari
  calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Lintasan lari 20 meter.
                                      2. Stop Watch.
  3. Pluit/bendera.
Petugas                       : 1. Pengukur Waktu tempuh.
  2. Pencatat Skor.

Pelaksanaan               : Calon atlet berdiri di belakang garis start, dengan sikap star melayang, saat aba-aba ‘ya’ calon berlari secepat-cepatnya sampai melewati garis finish.
Penilaian                     : Skor diperoleh dengan catatan waktu yang tercepat mulai dari aba-aba ‘ya’ sampai finish, setiap calon diberi kesempatan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik.
3.Tes Kemampuan Kelincahan
Tujuan             : Untuk Mengetahui kemampuan kelincahan calon
  atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Lintasan lari 10 x 10 meter.
2.Stop Watch.
                                    3.Pluit/bendera.
Petugas                       : 1. Pengukur Waktu tempuh.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet berdiri di belakang garis start A, dengan sikap star melayang, saat aba-aba ‘ya’ calon berlari secepat-cepatnya sampai melewati titik B menuju ketitik C, kembali ke titik B terus berlari ketitik  D, kembali lagi ketitik B, dan dilanjutkan ketitik E dan lari kembali ketitik B terus mengarah ketitik garis finish A.
Penilaian                     : Skor diperoleh dengan catatan waktu yang tercepat mulai dari aba-aba ‘ya’ sampai finish, setiap calon diberi kesempatan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik.







                        Tes Modifikasi Boormerang Run
Keterangan ; AB = BC = BD = BE = 5 meter
4. Tes Kemampuan Power Lengan
Tujuan                         : Untuk Mengetahui kemampuan dayaledak
  otot lengan calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Bola medicine 1 Kg.
  2. Meteran.
Petugas                       : 1. Pengukur Jarak.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet duduk sejajar tembok, dengan sikap kaki rileks dan punggung menempel pada dinding, Bola medicin dipegang dengan dua tangan berada di depan dada atlet, kemudian melontarkan bola sejauh-jauhnya.


Penilaian                     : Skor diperoleh dengan catatan jarak yang terjauh saat bola jatuh pertama kali dengan satuan cm, setiap calon diberi kesempatan 3 kali dan diambil jarak yang terbaik.
5.Tes Kemampuan Kelincahan (lari Bolak-balik)

Tujuan             : Untuk Mengetahui kemampuan kelincahan calon
 atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Lintasan lari 5 x 5 meter.
2.    Stop Watch.
3.    Pluit/bendera.

Petugas                       : 1. Pengukur Waktu tempuh.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet berdiri di belakang garis start A, dengan sikap star melayang, saat aba-aba ‘ya’ calon berlari secepat-cepatnya sampai melewati titik B, kembali ke titik A terus berlari ketitik  B, (Sebanyak 3 kali dititk A dan 3 kali titik B)
Penilaian                     : Skor diperoleh dengan catatan waktu yang tercepat mulai dari aba-aba ‘ya’ sampai finish, setiap calon diberi kesempatan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik.


                        0                                                   0
                        0                                                          0
                        A                                                   B
                        0                                                   0

                        0                                                   0

                                    5 Meter           
Gambar 2. Tes Lari bolak balik (Stutle Run)
Keterangan ; AB = 5 meter

6. Tes Kemampuan Koordinasi Mata-Kaki

Tujuan             : Untuk Mengetahui kemampuan koordinasi mata-kaki  calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Lapangan berdinding
  2. Stop watch
 3. Bola sepak
Petugas                       : 1. Pengukur Jarak.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Koordinasi pengambilan datanya dengan mengukur kemampuan mengkoordinasi antara mata-kaki, dengan menggunkan soccer wall volley. Dimana testee melakukan tendangan bola ke dinding dengan sasaran dibuat pada dinding sepanjang 2.44 meter dengan tinggi 1.22 meter. Daerah pembatas untuk melakukan tendangan ditandai pada lantai dengan ukuran 3.65 meter x 4.23 meter didepan daerah sasaran, jarak menendang 1.83 meter. Tes dilakukan sebanyak 3 kali dengan masing-masing waktu selama 20 detik.
Penilaian                     : Skor dihitung dari semua tendangan yang berhasil dilakukan oleh testee dari semua tendangan yang berhasil dilakukan. Tes ini memiliki nilai reliabilitas sebesar 0.61 dan validitas diasumsikan dengan face validity..

            1.22 meter       Dinding

      1.83 meter             2.44 meter


                                   
4.23 meter

                                                3.65 meter
Gambar 3.  lapangan Tes Koordinasi

7. Tes Kemampuan Koordinasi Mata-Tangan

Tujuan                         : Untuk Mengetahui kemampuan koordinasi mata-tangan
  calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Lapangan berdinding
  2. Stop watch
 3. Bola basket
Petugas                       : 1. Pengukur Jarak.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Koordinasi pengambilan datanya dengan mengukur kemampuan mengkoordinasi antara mata-kaki, dengan menggunkan pass basket ball. Dimana testee melakukan lemparan bola ke dinding dengan sasaran Jarak 1.20 meter. Tes dilakukan sebanyak 3 kali dengan masing-masing waktu selama 20 detik.
Penilaian                     : Skor dihitung dari semua tendangan yang berhasil dilakukan oleh testee dari semua tendangan yang berhasil dilakukan. Tes ini memiliki nilai reliabilitas sebesar 0.61 dan validitas diasumsikan dengan face validity..

1.22 meter       Dinding


     1.20 meter              2.44 meter

4..23 meter

           
                                    3.65 meter
Gambar 4. Lapangan tes koordinasi

8. Tes Kelentukkan (Duduk dan Jangkau)
 Tujuan             : Untuk Mengetahui kemampuan kelentukkan batang tubuh Dan sendi panggul calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : Bangku berskla cm
Petugas                       : 1. Pengukur Jarak.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet duduk dilantai dengan posisi kedua lutut lurus. Didepan alat sebuah bangku yang berskala cm. Kedua tangan dengan jari tangan lurus ke depan sejajar lantai. Kedua tangan dijulurkan ke depan secara perlahan-lahan sejauh mungin. Tes ini dilakukan dua kali secara berturut-turut.
Penilaian                     : Skor terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan cm. Hasil yang diperoleh dikonversikan pada tabel norma berikut.
Tabel 2. Norma Sit and Reach untuk usia 15-17 tahun
Katagori
Usia Untuk Putra
Usia Untuk Putri
15
16
17
15
16
17
Sangat baik
> 18.0
>19.0
>19.5
>20
>21.0
>22
Baik
16.0–17.5
17.0-18.5
17.0-19.0
17.0-19.5
18.0-20.5
19.0-21.5
Cukup
13.5–15.5
14.0-16.5
14.5-16.5
14.0-16.5
16.0-17.5
17.0-18.5
Kurang
11.5-13.0
12.0-13.5
12.5-14.0
12.5-13.5
12.5-13.5
15.0-16.5
Sangat Kurang
<11.0
<11.5
<11.5
<12.0
<13.0
<14.5



Gambar 5. Tes Kelentukkan sit and reach

9. Tes Kelentukkan (Angkat Badan atas/Trunk Extention)

Tujuan             : Untuk Mengetahui kemampuan kelentukkan ekstensior  Tubuh calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Penggaris berskala cm.
                                      2. Matras
Petugas                       : 1. Pengukur Jarak.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet telungkup kedua tangan dibelakang paha dan ujung kaki lurus. Atlet mengangkat kepala dan badannya. Kemudian ditahan sebentar untuk diukur. Atlet diukur jarak dari lantai ke dagu dengan penggaris. Tes ini dilakukan dua kali secara berturut-turut.
Penilaian                     : Skor terbaik dari dua kali percobaan dicatat sebagai skor dalam satuan cm. Hasil yang diperoleh dikonversikan pada tabel norma berikut.
Tabel 3. Norma Sit and Reach untuk usia 15-17 tahun
Katagori
Usia Untuk Putra
Usia Untuk Putri
15
16
17
15
16
17
Sangat baik
> 18.0
>19.0
>19.5
>20
>21.0
>22
Baik
16.0–17.5
17.0-18.5
17.0-19.0
17.0-19.5
18.0-20.5
19.0-21.5
Cukup
13.5–15.5
14.0-16.5
14.5-16.5
14.0-16.5
16.0-17.5
17.0-18.5
Kurang
11.5-13.0
12.0-13.5
12.5-14.0
12.5-13.5
12.5-13.5
15.0-16.5
Sangat Kurang
<11.0
<11.5
<11.5
<12.0
<13.0
<14.5





Gambar 6. Tes Kelentukkan Trunk extention


10. Tes Kemampuan Power Lengan

Tujuan             : Untuk Mengetahui kemampuan dayaledak otot lengan  calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Bola Medicine 1 Kg/Bola basket.
  2. Meteran.
Petugas                       : 1. Pengukur Jarak.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet duduk sejajar tembok dengan sikap kaki rileks dan punggung menempel pada dinding. Bola medicine dipegang dengan dua tangan berada di depan dada atlet, Kemudian melontarkan bola sejauh-jauhnya.
Penilaian                     : Skor diperoleh dengan catatan jarak yang terjauh saat bola jatuh pertama kali dengan sauan cm, setiap calon diberi kesempatan 3 kali dan diambil jarak yang terbaik.

Gambar 7. Tes Shoot put
Tes Kemampuan Power Tungkai (loncat tegak)

Tujuan: Untuk Mengetahui kemampuan dayaledak otot tungkai
  calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Dinding.
  2. Meteran.
Petugas                       : 1. Pengukur Jarak.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet berdiri dengan kedua kaki selebar bahu menghadap ke samping dinding yang terdapat karton manila berwarna hitam kemudian testee mengukur ketinggian awal (A) dengan menandai serbuk kapur ke karton tersebut pada posisi tegak dengan meluruskan satu tangan tersebut, kemudian testee melompat setinggi-tingginya dan menandai lompatan dengan menempelkan serbuk kapur ke dalam kertas (B).
Penilaian         : Skor diperoleh dengan catatan jarak antara titik A dan titik B. dengan satuan cm, setiap calon diberi kesempatan 3 kali.

Gambar 8. Tes Vertikal jump
12. Tes Kemampuan Power Tungkai (Loncat jauh tanpa awalan)

Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan dayaledak otot tungkai
  calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Lintasan/matras.
  2. Meteran.
Petugas                       : 1. Pengukur Jarak.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet berdiri dengan kedua kaki dibelakang garis, kemudian melakukan lompatan sejauh-jauhnya tanpa awalan.
Penilaian : Skor diperoleh dengan catatan jarak yang terjauh saat kedua kaki mendarat yang terakhir, dengan satuan cm, setiap calon diberi kesempatan 3 kali.


Gambar 9. Tes lompat jauh tanpa awalan

13.  Tes Kemampuan Power Tungkai (Tiga kali lompat)

Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan dayaledak otot tungkai
  calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Lintasan/matras.
  2. Meteran.
Petugas                       : 1. Pengukur Jarak.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet berdiri dengan kedua kaki dibelakang garis, kemudian melakukan lompatan sebanyak 3 kali pada satu kaki saja, pada saat hitungan ke tiga mendarat dengan dua kaki. Dilanjutkan dengan kaki sebelahnya.
Penilaian                     : Skor diperoleh dengan catatan jarak yang terjauh saat kedua kaki mendarat yang terakhir, dengan satuan cm, setiap calon diberi kesempatan 3 kali untuk kaki kanan dan kaki kiri serta diambil jarak yang terbaik.


Gambar 10. Tes lompat tiga kali
14. Tes Kemampuan Power Tungkai (Tiga kali lompat)
Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan dayaledak otot tungkai calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. Lintasan/matras.
  2. Meteran.
Petugas                       : 1. Pengukur Jarak.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet berdiri dengan kedua kaki dibelakang garis, kemudian melakukan lompatan sebanyak 3 kali pada satu kaki saja, pada saat hitungan ke tiga mendarat dengan dua kaki. Dilanjutkan dengan kaki sebelahnya.
 Penilaian : Skor diperoleh dengan catatan jarak yang terjauh saat kedua kaki mendarat yang terakhir, dengan satuan cm, setiap calon diberi kesempatan 3 kali untuk kaki kanan dan kaki kiri serta diambil jarak yang terbaik.

15. Tes Kemampuan Kekuatan otot perut (Sit Up)
Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan kekuatan otot perut calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. matras.
Petugas                       : 1. Pengawas.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet pada sikap telentang dan membengkokkan lutut dengan menjepit penggaris. Calon harus menenpelkan kedua tangannya dibelakang telinganya dan melakukan sit-up dengan cara menyentuh siku ke lutut. Gerakan dilakukan selama 30 detik sebanyak-banyaknya.
Penilaian                     : Skor diperoleh dengan banyaknya ulangan yng dilakukan oleh calon dan apabila siku tidak menyentuh lutut maka tidak dihitung pengulangannya. setiap calon diberi kesempatan 2 kali.
16. Tes Kemampuan Kekuatan otot lengan (Push Up)
Tujuan : Untuk Mengetahui kemampuan kekuatan otot lengan calon atlet Pencak silat.
Fasilitas dan Alat         : 1. matras.
Petugas                       : 1. Pengawas.
  2. Pencatat Skor.
Pelaksanaan               : Calon atlet pada sikap telengkup dan menempatkan telapak tangan di lantai di bawah dada. Kemudian pada aba-aba ‘ya’ calon melakukan push up dengan meluruskan lengan hingga lengan lurus dan seluruh tubuh tetap lurus. Gerakan dilakukan selama 30 detik sebanyak-banyaknya.
Penilaian                     : Skor diperoleh dengan banyaknya ulangan yng dilakukan oleh calon dan apabila siku tidak lurus lagi maka tidak dihitung pengulangannya. setiap calon diberi kesempatan 2 kali.

B.     Pengukuran Daya Tahan Jantung-Paru
17. Tes Lari 15 menit (Tes Balke)
Tujuan : Untuk mengukur kapasitas aerobik atau VO2max.
Fasilitas dan alat : (1)Meteran, (2)Lintasan yang datar, dan
       (3)Stopwatch.
Pelaksanaan : Dengan menggunakan start berdiri, setelah diberi aba-aba oleh petugas, peserta tes lari menempuh jarak sejauhnya selama 15 menit.
Penilaian : Jarak yang ditempuh selama 15 menit dicatat dalam satuan meter.
Untuk menghitung VO2 Max digunakan rumus berikut : 
                             x meter
Vo2 Max = ( ------------------  - 133) x 0.172 + 33.3
                              15
Keterangan :
VO2max         = Kapasitas Aerobik (ml/kg.BB/menit)
X                      = Jarak yang ditempuh dalam meter.
15                    = Waktu 15 menit.

Contoh :
Atlet “Badu” melakukan tes Balke selama 15 menit. Berhasil menempih jarak 3200 meter, maka :
                                    X meter
VO2max = ( ------------------ - 133) x 0.172 + 33.3
                                    15
  3200 m
  = ( ------------------ - 133)  x 0.172 +  33.3 =  47.11 ml/kg.BB/menit
     15
18. Tes Lari 1.6 Km
Tujuan : Untuk mengukur kapasitas aerobik atau VO2Max
Fasiltas dan alat : 1. Meteran. 2)Lintasan yang datar dan 3)Stopwacth
Pelaksanaan   : Dengan menggunakan start berdiri, setelah diberi aba-aba oleh petugas, peserta tes lari menempuh jarak sejauh 1.6 KM
Penilaian : Jarak yang ditempuh diambil waktu yang terbaik dalam menit dan detik.
Tabel 4. Norma lari 1.6 KM untuk laki-laki
Katagori
Usia
14
15
16
17
Sangat Baik
6:27-5:45
6:23-5:40
6:13-5:31
6:08-5:14
Baik
7:18-6:28
7:00-6:24
6:50-6:14
6:50-6:09
Cukup
6:14-7:19
7:50-7:01
7:48-6:51
7:48-6:51
Kurang
9:28-8:15
8:50-7:56
8:34-7:49
8:34-7:49
Sangat Kurang
>9:29
>8:51
>10:54
>10:39
Tabel 5. Norma lari 1.6 Km untuk Perempuan
Katagori
Usia
14
15
16
17
Sangat Baik
8:11-7:01
8:23-6:59
8:28-7:08
8:20-6:52
Baik
9:31-8:12
9:45-8:24
9:41-8:29
9:41-8:21
Cukup
10:58-9:32
11:20-9:46
11:08-9:42
10:59-9:42
Kurang
12:10-10:59
12:48-11:21
12:32-11:09
12:30-11:00
Sangat Kurang
>12:11
>12:49
>12:33
>12:31

19. Tes Lari Multitahap
Tujuan : Untuk mengukur kapasitas aerobik atau VO2max.
Fasilitas dan alat         : 1. Meteran, 2)Lintasan yang datar, dan 3)Kaset Bleep tes dan tape recorder.
Pelaksanaan               : Panjang lapangan 20 meter dan diberi tanda pada keujungnya, peserta tes lari menempuh jarak 20 meter setelah ada tanda ‘tut’ dan kembali ke ujung stunya setelah tanda ‘tut’ berikutnya. Kecepatan lari pada menit pertama disebut tahap I, kecepatan kedua tahap 2 dan seterusnya.
Masing-masing level berlangsung kurang lebih selama 1 menit dan rekaman pita berlangsung meningkat sampai ke tahap 21. Akhir setiap lari bolak-balik ditandai dengan sinyal ‘tut’
Penilaian         : Atlet melakukan semaksimal mungkin, jumlah terbanyak dari level dan balikan sempurna yang berhasil diperoleh dicatat sebagai peserta tes.
 20. Pengukuran Anaerobik lari 300 Meter atau 400 meter.
Tujuan             : Untuk mengukur kapasitas anaerobik.
Fasilitas dan alat         : 1. Meteran. 2)Lintasan yang datar,dan 3)Stopwatch
Pelaksanaan               : Dengan menggunakan start melayang, setelah diberi aba-aba oleh petugas, peserta tes lari menempuh jarak 300 meter atau 400 meter secepatnya. Jarak disesuaikan pada kondisi setempat.
Penilaian                     : waktu yang tercepat selama menempuh jarak 300 meter atau 400 meter.
 B.     Instrumen Kemampuan Dasar Pencak Silat.

1. Pengukuran Penampilan Ketrampilan Pencak Silat.

Tujuan : Untuk Mengetahui Penampilan ketrampilan  pencak silat atlet (Untuk Teknik Tendangan Lurus, samping dan sabit)
Peralatan         : 1. Sabuk/tali
                          2. Meteran
  3. Tiang setinggi 2 meter (2buah)/diganti orang
      utk memegang.
Petugas           : 1. Pengukur ketinggian
                          2. Pencatat
                          3, Penjaga tiang.
Pelaksanaan   : Atlet bersiap-siap berdiri di belakang sabuk dengan jarak 60 cm (putri) dan 90 cm (putra) secara horisontal dan dengan ketinggian 75 cm (putri) dan 100 cm (putra). Kemudian melakukan tendangan ditempat dimana teknik tendangan harus melewati sabuk/tali, tanpa menyentuh, setiap tendangan yang menyentuh sabuk/tali akan dikurangi 1. Setiap atlet melakukan tendangan secara berturut-turut sebanyak 10 tendangan untuk kaki kanan dan 10 tendangn kaki kiri. Pelaksanaan dapat dilakukan 3 kali dan diambil nilai tertinggi.
Penilaian         : Skor berdasarkan jumlah penampilan atlet berdasarkan kisi-kisi instrumen dan dikurangi nilai kesalahan dalam menendang bila menyentuh tali. Indikator dalam tes ini 

adalah : 1) Posisi Sikap pasang ;2)Angkatan ; 3)saat melepas tendangan/lintasan ; 4) kembali ke sikap pasang.
Kisi-kisi Instrumen Pengukuran Penampilan Ketrampilan Pencak Silat :

No
Indikator Tendangan Lurus/ samping/ Sabit

6
7
8
9
10
1
Posisi Sikap pasang (awal)





2
Lutut diangkat trelebih dahulu (lk 100 derajat)





3
Posisi badan saat angkatan kaki dalam keadaan seimbang





4
Melepaskan kaki dengan keadaan lurus





5
Posisi badan saat lepasan kaki dalam keadaan seimbang





6
Posisi kedua tangan merapat dengan badan





7
Menarik kaki dengan lutut merapat (lk 1000)





8
Posisi badan saat lutut merapat seimbang





9
Posisi kedua tangan di depan dada





10
Kembali kesikap pasang dalam keadaan seimbang





Tabel Penilaian :
Nama                          : ……………………………………
Umur                           : ……………………………………
Jenis Kelamin             : Laki-laki/Perempuan


Teknik Tendangan
Lurus Ka.
Lurus Ki
Samping Ka
Samping Ki
Sabit Ka
Sabit ki
Nilai






Pengurangan






Total








(Penilai I)                            (Penilai II)                         (Penilai III)

Tabel 3. Penilaian Penampilan Ketrampilan Atlet yang disarankan

Katagori
Putri
Putra
Baik Sekali
80 – 100
85 – 100
Baik
71 – 79
74 – 84
Cukup
66 – 70
68 – 73
Kurang
56 – 65
61 – 67
Kurang Sekali
> 55
> 60

2. Pengukuran Kecepatan Tendangan Pencak Silat.

Tujuan : Untuk Mengetahui Kemampuan Kecepatan Tendangan pencak silat atlet (Untuk Teknik Tendangan Lurus, samping dan sabit)
Peralatan : 1. Sandsack (diharapkan 50 Kg)/target (Hand Box)
                  2. Meteran
      3. Stop Watch
Petugas: 1. Pengukur ketinggian sandsack/target.
               2. Pencatat waktu

   3, Penjaga sandsack
Pelaksanaan   : Atlet bersiap-siap berdiri di belakang sandsack/target dengan satu kaki tumpu berada dibelakang garis sejauh 50 cm (putri) 60 cm (putra). Pada saat aba-aba ‘Ya’, atlet melakukan tendangn dengan kaki kanan dan kembali ke posisi awal dengan menyentuh lantai yang berada dibelakang garis, kemudian melanjutkan tendangn kanan secepat-cepatnya sebanyak-banyaknya selama 10 detik. Demikian juga dengan kaki kiri. Pelaksanaan dapat dilakukan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik dengan ketinggian Sandsack/target 75 cm (putri) dan 100cm (putra).

Penilaian : Skor berdasarkan waktu tercepat penampilan atlet

Formulir Penilaian Kecepatan tendangan.
Nama                          : …………………………………..
Umur                           : …………………………………..
Jenis Kelamin             : Laki-laki/Perempuan
Teknik Tendangan
Lurus Ka.
Lurus Ki
Samping Ka
Samping Ki
Sabit Ka
Sabit ki
Penampilan 1






Penampilan 2






Penampilan 3


















(Penilai I)                     (Penilai II)                                (Penilai III)


Tabel 4. Penilaian Kecepatan Tendangan Ketrampilan Atlet

Katagori
Putri
Putra
Baik Sekali
> 24
> 25
Baik
19 – 23
20 - 24
Cukup
16 – 18
17 - 19
Kurang
13 – 15
15 – 16
Kurang Sekali
< 12
<14

3. Pengukuran Kelincahan Tendangan Pencak Silat.

Untuk Teknik Tendangan Sabit
Tujuan             : Untuk Mengetahui Kemampuan Kecepatan
  Tendangan pencak silat atlet.
Peralatan: 1. Sandsack (diharapkan 50 Kg)/target (Hand Box)
                 2. Meteran
     3. Stop Watch
Petugas: 1. Pengukur ketinggian sandsack/target.
              2. Pencatat waktu
              3, Penjaga sandsack
Pelaksanaan : Atlet bersiap-siap berdiri di belakang sandsack/target dengan kedua kaki berada ditengah-tengah garis. Pada saat aba-aba ‘ya’ Atlet melakukan tendangn sabit kanan dengan melompat, dimana kaki kiri sebagai kaki tumpu berada di sebelah garis kanan, kemudian melakukan sabit kiri dengan kaki kanan sebagai kaki tumpu yang berada  di sebelah garis kiri. Setiap atlet melakukan sebanyak 5 tendangan kaki kanan dan 5 tendangan untuk kaki kiri secepat-cepatnya secara  bergantian. Pelaksanaan dilakukan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik dengan ketinggian sandsack dengan ketinggian 75 cm (putrid) dan 100 cm (putra).
Penilaian: Skor berdasarkan waktu tercepat penampilan atlet

Untuk Tendangan Samping

Tujuan : Untuk Mengetahui Kemampuan Kecepatan Tendangan
  pencak silat atlet
Peralatan: 1. Sandsack (diharapkan 50 Kg)/target (Hand Box)
                 2. Meteran
     3. Stop Watch
Petugas: 1. Pengukur ketinggian sandsack/target.
               2. Pencatat waktu
               3, Penjaga sandsack
Pelaksanaan: Atlet bersiap-siap berdiri di belakang sandsack/target dengan kedua kaki berada ditengah-tengah garis. Pada saat aba-aba ‘ya’ Atlet melakukan tendangn samping kanan dengan melompat, dimana kaki kiri sebagai kaki tumpu berada di sebelah garis kanan, kemudian melakukan samping kiri dengan kaki kanan sebagai kaki tumpu yang berada  di sebelah garis kiri sebanyak-banyaknya selama 15 detik. Pelaksanaan dilakukan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik dengan ketinggian sandsack dengan ketinggian 75 cm (putri) dan 100 cm (putra). Jarak antara target dengan target sepanjang 200-210 cm yang berada di sebelah kiri dan kanan pesilat. (lihat gambar)
Penilaian : Skor berdasarkan waktu tercepat penampilan atlet

Formulir Penilaian Kelincahan tendangan.
Nama                          : …………………………………..
Umur                           : …………………………………..
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Teknik Tendangan
Sabit Ka
Sabit Ki
Samping Ka
Samping Ki
Waktu Penampilan 1


-
-
Waktu Penampilan 2


-
-
Waktu Penampilan 3


-
-
Waktu Terbaik


-
-



(Penilai I)                     (Penilai II)                                (Penilai III)

Tabel 5. Penilaian Kelincahan Tendangan Ketrampilan Atlet
Katagori
Putri
Putra
Baik Sekali
> 28
> 30
Baik
23 – 27
25 – 29
Cukup
18 – 22
20 – 24
Kurang
14 – 17
15 – 18
Kurang Sekali
< 13
< 14


4. Pengukuran Koordinasi Tendangan Pencak Silat.

Tujuan : Untuk Mengetahui Kemampuan Koordinasi Tendangan
  Dan pukulan pencak silat atlet.
Peralatan: 1. Sandsack (diharapkan 50 Kg)/target (Hand Box)
                 2. Meteran
                 3. Stop Watch
Petugas: 1. Pengukur ketinggian sandsack/target.
                2. Pencatat waktu
               3, Penjaga sandsack
Pelaksanaan: Atlet bersiap-siap berdiri di belakang sandsack/target dengan kedua kaki berada ditengah-tengah garis. Pada saat aba-aba ‘ya’ Atlet melakukan tendangan dan pukulan ke arah sandsack/target pada sasaran bidang setinggi 15 cm, selama 30 detik sebanyak-banyaknya. Pelaksanaan dilakukan 3 kali dan diambil waktu yang terbaik dengan ketinggian sandsack dengan ketinggian 75 cm (putri) dan 100 cm (putra).
Penilaian: Skor berdasarkan jumlah serangan tangan dan kaki selama 30 detik yang mengenai sasaran.

Formulir Penilaian Koordinasi tendangan dan pukulan.
Nama              : …………………………………..
Umur               : …………………………………..
Jenis Kelamin : Laki-laki/Perempuan

Penampilan/teknik
Serangan Tangan
Serangan Tungkai/kaki
Penampilan 1


Penampilan 2


Penampilan 3


Jumlah







(Penilai I)                     (Penilai II)                                (Penilai III)

Tabel 6. Penilaian Koordinasi Tendangan dan Pukulan Ketrampilan Atlet

Katagori
Putri
Putra
Baik Sekali
> 40
> 50
Baik
35 - 39
 40  -  49
Cukup
29  - 34
36  -  39
Kurang
23  - 28
30  -  35
Kurang Sekali
< 22
< 39


Pemilihan Instrumen Tes
Dalam proses pembinaan mengambilan data merupakan keharusan untuk melihat kondisi awal hingga proses perkembangan, dengan pengukuran dan evaluasi dapat memiliki beberapa tujuan, diantaranya dapat menentukkan status, klasifikasi, seleksi, bimbingan dan diagnosis, motivasi, pemeliharaan hasil, kelengkapan pengetahuan, kegiatan penelitian. Akan tetapi tidak semua tujuan cocok untuk segala situasi sepanjang waktu.
Evaluasi adalah proses penentuan ukuran atau nilai dari data yang terkumpul. Juga dapat dikatakan bahwa Evaluasi adalah suatu proses yang sistematis untuk menentukan atau membuat keputusan, sampai sejauh mana tujuan atau program telah tercapai.
Dari pengertian ini maka antara penilaian dengan evaluasi hampir sama, bedanya dalam evaluasi berakhir dengan pengambilan keputusan sedangkan penilaian hanya sebatas memberikan nilai saja.
Pengukuran dan evaluasi yang tanpa tujuan akan menjadi suatu kegiatan yang tidak bermakna dan tentu saja hal itu tidak dapat dibenarkan. Oleh sebab itu pengukuran dan evaluasi harus mempunyai tujuan.
Agar evaluasi efektif pengukuran harus dilakukan dengan tujuan yang jelas, sebelum tes dikelola kita harus mengetahui tujuan atau sasaran yang hendak dicapai jika kita ingin mengevaluasi hasil tes terhadap tujuan. Dalam evaluasi sasarannya harus jelas jika tidak, maka akan berakhir dengan sebuah percobaan yang tanpa arah dan tujuan.
Pengukuran dan evaluasi harus dilakukan dan diawasi oleh orang-orang terlatih. Tidak setiap orang dapat mengelola program evaluasi dengan baik. Merupakan suatu hal yang sangat serius jika pengukuran dan evaluasi diserahkan kepada orang yang tidak terlatih, lebih-lebih jika keputusan yang akan dibuat adalah merupakan suatu keputusan yang sangat penting bagi anak didik.
Jika kemampuan awal tidak diukur, kita tidak akan mengetahui sejauh mana keberhasilan mereka. Kita tidak mungkin menyusun program yang dibutuhkan atlet jika tidak kita ketahui dari mana mereka memulai.
Selalu menggunakan tes yang valid, reliabel dan seobyektif mungkin. Kita harus selalu menggunakan tes yang baku. Tes yang baik adalah tes yang mengukur apa yang hendak diukur (valid), hasil tes harus menunjukkan skor yang konsisten jika dilakukan orang yang sama pada giliran yang lain (reliabel) dan hasil tes harus menunjukkan hasil yang sama tanpa menghiraukan siapa yang melakukan pengetesan (obyektif).
            Buku ini sebagai pedoman Instrumen Pemanduan Bakat cabang Pencak Silat, semoga dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya di daerah, mengingat perkembangan Pencak Silat ditingkat daerah dan nasional semakin pesat, lebih-lebih perkembangan Pencak Silat di Manca Negara, semoga Perkembangan kita tidak tertinggal dari mereka yang baru belajar pencak silat.
            Adapun pemilihan instrumen yang disarankan untuk cabang Pencak silat:
No
Komponen
Intrumen

TES BIOMOTORIK


Antropometri
Indeks Massa Tubuh

Kecepatan
20 Meter
30 Meter

Kelincahan
Lari Modifikasi Boomerang
Lari Bolak balik (Stutle run)

Koordinasi
Memantulkan bola sepak ke dinding
Memantulkan bola basket ke dinding

Kelentukkan
Duduk dan jangkau (Sit and reanch)
Angkat Badan ke atas (Trunk Extention)

Kekuatan
Sit Up
Push Up

Power
Lempar Bola (Shoot Put)
Loncat Tegak (vertical jump)
Lompat depan tanpa awalan
Lompat tiga kali

Dayatahan Aerob
Lari 15 Menit
Lari 1.6 KM
Multitahap

Anaerob (Stamina)
Lari 300 Meter
Lari 400 Meter

TES KETRAMPILAN


Kemampuan Dasar
Penampilan Ketrampilan Pencak Silat

Kecepatan Tendangan
Tendangan sabit 10 detik (kanan dan kiri)
Tendangan lurus 10 detik (kanan dan kiri)
Tendangan samping 10 detik (kanan dan kiri)

Kelincahan Tendangan
Tendangan sabit kanan kiri 15 detik
Tendangan samping kanan kiri 15 detik

Koordinasi Tendangan
Serangan beruntun selama 30 detik (solospel)

Pilihan Instrumen dapat dipilih sesuai dengan kondisi lingkungan dan kebutuhan yang diharapkan.